Thursday, April 26, 2012

Beat It! Competition UGM 2011

Beat It! Competition Poster

Beat It! Competition adalah sebuah kompetisi uji talenta bermusik, bernyanyi, sekaligus menari. Acara ini diadakan tahun 2011 oleh PKPMI (Persatuan Kebangsaan Pelajar-Pelajar Malaysia di Indonesia) Cawangan Yogyakarta. Panitianya secara khusus adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Internasional UGM. Tujuan utamanya adalah mengeratkan persahabatan mahasiswa asing, khususnya Malaysia, yang berdomisili di Jogja sekaligus menggali potensi mahasiswa secara umum.

Saya berkesempatan mengikuti acara ini atas ajakan Ivan Wudexi, seorang mahasiswa Kedokteran Internasional angkatan 2009 yang pernah saya sebut sebelumnya di tulisan Mini Concert PCMS 2011. Ivan mengkontak saya dan menginformasikan ada acara musik berupa kompetisi band di kampus. Saya (meskipun waktu itu masih sangat lebih cupu dari sekarang) sangat antusias mendengarnya. Namun saya agak terganggu dengan frasa 'kompetisi band'. Bagaimana mungkin keyboard tunggal seperti saat mini concert mau ikut kompetisi band?

Saya bingung menentukan bagaimana enaknya nanti maju kompetisi. Lagu sudah ada, akor dan variasi style sudah saya rasa cukup, namun masih kurang pas di hati saya. Aneh dan ga enak aja, meskipun Ivan bilang sudah bagus. Saya lalu teringat sahabat saya dari GKI Ngupasan sekaligus teman saya pump bisa bermain piano dan mahir pula. Ya, dialah Andreas Adi Kurniawan, A.K.A Andre.

Saya mengkontak Andre dan yang bersangkutan langsung setuju untuk ikut bergabung. Andre memang sudah berpengalaman dalam bermain musik. Selain aktif di gereja sebagai pemusik dan pengurus, Andre juga memiliki band di sekolahnya. Mungkin waktu itu sedang pause ya Ndre, karena UN kan? Atau sudah libur UN saya agak lupa. Namun yang jelas, satu minggu sebelum kompetisi saya mengajak Andre bergabung. Sebenarnya kami juga mendapat satu drummer dari FKG. Bukan Stephen, belum kenal. Meski demikian, ybs sedang ujian sehingga kami tidak enak untuk ngeforsir beliaunya. Sudah sekali latihan,  waktu itu Andre berhalangan, akhirnya saya dan Ivan sepakat untuk nge-dismiss drummer baru kita ini supaya tidak mengganggu ujiannya. Jadilah formasi kami adalah 1 keyboard pengiring, 1 keyboard piano, dan 1 vokal.

Untitled Band => Under Ozon => Ozon Band

Kami latihan sekitar 3 kali-an. Karena skill dan kemampuan adaptasi Andre yang luar biasa disertai suara emas tinggi Ivan, saya menjadi semakin mudah ngiringi juga. Hari terakhir latihan, kami duduk berunding mengenai nama band kita ini. Sepertinya belum ada ide yang terlontar, saya melemparkan satu nama. Saya mengusulkan nama Under Ozon. Ozon karena kita adalah 3 orang dan partikel ozon adalah O3, sedangkan under adalah karena memang faktanya kita semua hidup di bawah lapisan ozon. Keren saya pikir, sekalian bisa buat kampanye anti perusakan ozon gitu. Wkwkwkwk. Meski demikian, Ivan dan Andre nampaknya lebih setuju sekedar Ozon saja, maka jadilah band kami 'Ozon'. (saya lebih suka menyebutnya Ozon Ensemble sampai sekarang)

Penampilan di Panggung Beat It! Dari kiri ke kanan: saya, Andre, Ivan

Hari H kompetisi tiba. Sound check dilaksanakan siangnya kalau tidak salah. Saya cukup was - was karena ternyata (seperti sudah diprediksi sebenarnya) kompetitor kami adalah rata - rata full-band. Hanya 1 kompetitor yang memainkan piano + gitar. Yah, sudahlah, yang penting bisa nampang di auditorium saya pikir. Selain itu kami juga sudah berusaha yang terbaik. Optimis bisa menampilkan yang luar biasa saja dengan konsep kami ini.

Malam kompetisi, giliran kami ada di sekitar tengah menjelang akhir kompetisi band, sebelum kompetisi dance. Kebetulan yang main piano tepat sebelum kami gilirannya. Saya tidak tahu bagaimana perasaan Ivan atau Andre, namun yang pasti saya merasa mending pulang aja... T.T (Sifat buruk saya ini memang) Rasanya kalah skill, kalah pengalaman, kalah konsep, kalah segalanya lah. Namun lagi - lagi ya sudah, sikat saja pokoknya. Andre pede, Ivan pede, saya terkena efek pede juga dari kedua master ini. Kami maju dengan pede, 1 for all, all for 1 lah. (opo neh iki)

Lagu yang kami bawakan adalah Demi Cinta dari Kerispatih dan Manusia Biasa dari Yovie & Nuno. Kami bermain sesuai dengan yang telah kami latih. Saya ada salah - salah dikit, mungkin karena pertama kali saya manggung di panggung semegah audit RK kali ya. Selain itu, saya tidak bisa mendengar permainan saya sama sekali... (memang gitu kali ya...?) Grogi habis... Untungnya catatan partitur selalu di depan saya.

Kami menyelesaikan permainan kami dan diiringi dengan tepuk tangan dari penonton. Hasilnya? Kami kalah. Dari segi personil, nanggung, band nggak, solo juga nggak. Dari segi lagu, kami menyanyikan lagu Indonesia, mungkin antusiasme penonton tidak terbangun karena tidak mengerti lirik lagu tersebut. Memang mayoritas yang nonton adalah mahasiswa FK Internasional. Dari segi skill, saya mengakui masih perlu belajar banyak lagi.

Lepas dari apapun hasilnya, pengalaman ini, untuk saya pribadi, sangat berharga. Selain dapat berkolaborasi dengan pemusik dan penyanyi sekaliber Andre dan Ivan, saya juga bisa mulai menikmati dunia musik band yang selama ini hanya saya dengar via TV atau radio, itupun band ibukota. Band - band yang tidak terekspos media ternyata bahkan memiliki skill yang tidak kalah dibanding yang telah tenar. Berbagai aransemen unik juga saya dengar serta kagumi. Pengalaman ini membuka jalan saya lebih lebar lagi untuk bermusik. Dari sinilah saya, Andre, dan Ivan mulai memikirkan untuk merekrut anggota - anggota baru.